Minggu, 02 September 2012

KETIKA MIMPI TIDAK TERWUJUD

Saya, dan mungkin banyak orang lainnya, menapaki hidup ini dengan mendasarkan pada rencana-rencana dan mimpi-mimpi akan masa depan ideal yang kita inginkan. Saya, sebagai individu mungkin mengaitkan mimpi-mimpi tersebut dengan orang lain yang saya harapkan menjadi bagian dari mimpi saya tersebut. mimpi-mimpi itu menjadikan saya berusaha sekuat tenaga untuk melompat meraihnya.
Namun, ada kalanya ketika lompatan saya tidak cukup tinggi untuk menggapai mimpi itu, ketika pijakan saya goyah, dan mimpi itu tidak tercapai, saya merasa kehilangan arah. Saya kemudian melihat ke kanan dan ke kiri, kepada kawan-kawan dan orang-orang yang menjadi bagian dari mimpi saya untuk turut membantu saya. Ketika tangan-tangan itu tidak terulur untuk menarik saya memberi saya pijakan baru, saya sering terjatuh dan menangis.
Dalam tangis itu terkadang saya berusaha mencari kambing hitam dari kegagalan saya dan tak jarang melimpahkan ketidakmampuan saya meraih mimpi itu pada orang lain. Terkadang saya lupa, bahwa ada Dia yang Maha Tahu dan Maha Mengatur segalanya, yang telah mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk saya, dulu, kini, dan nanti. Dia Yang Maha Tahu, telah menyiapkan hal yang terbaik untuk saya, namun saya belum tahu itu apa, tapi saya yakin besok saya akan mensyukuri dan memetik hikmah dari kegagalan mimpi saya hari ini. Tuhan sedang mengajari saya untuk lebih banyak berdoa dan bersyukur kepadanya. Tuhan sedang mengajari saya tentang sabar. Tuhan sedang mengajari saya tentang kebesaranNya.

Puncak Botu, 3 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar